Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Setelah 3 jagoan motor sport 150 cc dari pabrikan positif keluar, maka jelas sudah part yang digunakannya. Fokus ke bagian boring (cylinder wall) ternyata dari ke-3 merek tersebut, hanya honda yang masih menggunakan boring dari baja. Sementara pabrikan lainnya sudah mengaplikasikan silinder dengan berlapis keramik, yamaha dengan diasil dan suzuki dengan scem (nikasil) serta kawasaki dengan electrofusion. Untuk sementara kawasakai off dulu belum ada jagoannya di kelas 150 cc yang sekelas dengan 3 motor di atas.
Jelas secara teknologi silinder diasil dan nikasil memiliki teknologi yang lebih maju dibandingkan silinder baja. Sementara yamaha dan suzuki serta kawasaki sudah memperkenalkan silinder dengan teknologi dinding berlapis keramik, mangapa honda masih bertahan dengan silinder baja ??? Mari kita diskusikan jawabannya…
Aplikasi silinder berlapis keramik (diasil, nikasil dan electrofusion (moly-steel)) memang memberikan keuntungan, yaitu lebih keras dan lebih licin. Akan tetapi proses pembuatannya melalui tahapan yang lebih rumit dan banyak dibandingkan silinder baja. Mengenai bagaimana membuat silinder diasil, scem dan electrofusion bisa buka blog-blog kondang yang sudah membahasnya, silahkan buka blognya mas taufik tmcblog.
Untuk mengimbangi performa dari silinder yamaha, suzuki dan kawasaki, honda mencukupi membekali jeroan ruang bakarnya dengan teknologi ini :
- Offset silinder, meminimalkan friksi piston+ring piston ke dinding silinder dengan cara mengurangi gaya tekan ke samping
- Piston berlapis molibdenum, meminimalkan friksi antara piston dan dinding silinder, melalui lapisan molybdenum dan oli yang terjebak di spot-spot yang terdapat di skirt piston
- Liner silinder spiny sleeve, melepas dengan segera panas di dinding silinder (baja) secara merata ke blok (alumunium) sehingga pemuaian yang terjadi tidak memberikan peningkatan kerugian gesek dengan piston.
Teknologi lawas ya ? Memang sudah lama diaplikasikan pada motor honda, mungkin yang relatif baru hanya spiny sleeve. Kok masih tetap dipakai honda ? Menurut motogokil, kira-kira jawabanya adalah :
- Honda menganggap 3 teknologi yang diaplikasikan pada motor-motornya termasuk cb150r dan sonic150r sudah dianggap cukup menghasilkan friksi yang minimum
- Relatif murah, karena teknologi yang diaplikasikannya relatif sederhana.
- Kemudahan overhaul (oversize)
- Kemudahan modifikasi upgrade performa melalui bore-up
Dan bagi pengguna motor honda, yang relatif (banyak) kalem, performa yang disediakan motor-motor honda dianggap cukup oleh pabrikan. Sehingga dengan penggunaan normal, 3 teknologi yang disematkan di atas cukup memberikan apa yang diinginkan konsumen.
Dan mungkin banyak beranggapan silinder diasil, nikasil lebih kuat ? Itu betul, akan tetapi bukan berarti silinder tersebut bebas dari gesekan, hanya saja untuk mengalami tingkat keausan yang sama, silinder-silinder tersbut lebih tahan lama (jika digunakan secara normal). Artinya jika penggunaan motor secara normal, tidak neko-neko, ngebut sewajarnya, maka silinder diasil dan nikasil akan lebih awet.
Silinder honda lebih lemah ? Betul juga jika ditinjau dari kekerasan materialnya, akan tetapi silinder honda bisa/mudah di-oversize, bahkan bisa di-boreup. Dan pengalaman motogokil menggunakan honda grand dengan style sering full-throttle, boring honda grand baru oversize 50 setelah berumur 13 tahun (jarak tempuh di atas 100.000 km, odometer return). Itupun terjadi karena kehabisan oli saat dipinjam saudara. Barangkali jika mengadopsi 3 teknologi di atas, bisa lebih awet lagi.
Dan kalau seorang rider motor honda merasa kurang dengan performa standar motornya, silinder bisa di-boreup. Tinggal bawa ke tukang bubut, selama ketebalan liner masih memadai (tidak kurang dari 2 mm), cukup menggunakan liner standar.
Bagaimana jika rider motor yamaha dan suzuki ingin melakukan oversize dan boreup ? Nah disinilah letak kelemahan silinder diasil dan nikasil.
- Silinder jika sudah aus tidak bisa di-oversize, karena akibat pembubutan, lapisan yang memberikan keunggulan silinder ini akan terkikis habis. Sehingga untuk mengatasi permasalahan ini silinder blok + piston + ring piston harus diganti.
- Apalagi jika rider ingin meningkatkan performa motornya secara ekstrim, maka silinder blok harus diganti dengan silinder dengan diameter bore yang lebih besar (sudah tersedia boreup kit). Atau kalau mau murah, silahkan bawa ketukang bubut untuk ditanam liner baja dengan diameter yang diinginkan.
Selama tukang bubut melakukannya dengan presisi, penggantian liner ini tidak akan menjadi masalah. Jadi masing-masih punya kelebihan dan kekurangan. Lalu bagaimana jika teknologi-teknologi low friction tadi digabung ? Tentunya friksi yang terjadi akan semakin kecil, dan silinder, piston dan ring piston akan semakin awet.
Itulah yang bisa motogokil sampaikan. Mengenai suatu kondisi silinder nikasil dan diasil yang lebih bermasalah dibandingkan silinder baja, diluar pembahasan dan pengetahun motogokil. Seharusnya silinder diasil dan nikasil lebih mumpuni dibandingkan silider baja.
Semoga artikel ini bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB
Filed under: Motorcycle Tagged: boreup, cylinder offset, diasil, honda, kawasaki, molybdenum, nikasil, oversize, spiny sleeve, suzuki, yamaha
