Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Tersiarnya beberapa hasil pengukuran performa bebek super (satria fu 150 fi, sonic150r dan mx king) yang berbeda-beda, cukup membuat hangat diskusi sekitar adu performa diantara ketiganya. Karena performa motor-motor tersebut diukur dengan mesin dyno yang berbeda, maka wajar kalau hasilnya berbeda, dan itu bisa diterima akal. Karena sistem yang digunakan mungkin berbeda, motor yang diukur berbeda, kalibrasi berbeda, operator berbeda dan banyak lagi variabel yang berbeda.
Seperti yang pernah diulas otomotif, saat mengukur performa byson dengan menggunakan 4 mesin dyno yang berbeda. Selau ada selisih dengan hasil pengukurannya performa yang diberikan oleh pabrik (brosur).
Perhatikan ! Jika diasumsikan performa yang diberikan pabrik adalah hasil pengukuran on crank, dan yang diberikan oleh mesin-mesin dyno tersebut adalah on wheel, maka sudah sewajarnya jika hasil pengukuran dyno lebih kecil dari brosur. Karena memang terjadi banyak rugi mekanik, dari crankshaft sampai roda belakang. Rugi-rugi tersebut adalah :
- Rugi gesek
- Rugi akibat kekentalan oli
- Rugi slip di kopling
- Rugi di transmisi/gearbox
- Rugi di rantai
- Rugi slip di ban belakang ke drum mesin dyno
Dari 4 mesin dyno yang ditampilkan otomotif, ada satu yang aneh, kalau tidak bisa dibilang nyeleneh. Yaitu hasil pengukuran mesin dyno lebih besar dari brosur. Yaitu mesin dyno dynomite milik ultraspeed racing.
Oleh karena itu, jika ada beberapa hasil pengukuran dyno dan komparasi antara satria fu 150 fi vs sonic150r vs mx king, yang berbeda, maka hal itu wajar adanya. Berikut ini motogokil coba sampaikan beberapa hasil pengukuran yang sempat mebuat heboh dunia maya beberapa hari ini. Pada tabel yang ane sampaikan, juga ane beri tambahan “selisih” dengan pengukuran yang diberikan pabrik masing-masing motor (brosur).
Sebelumnya perlu diketahu konversi dari kw dan ps ke hp adalah :
- 1 kw = 1.3405 hp
- 1 ps = 0.9863 hp
Berikut ini hasil pengukurannya, yang pertama adalah performa yang tertera di brosur
Kemudian nilai performa dari brosur akan dijadikan acuan untuk melihat selisih hasil pengukuran mesin-mesin dyno ini.
Perhatikan kolom yang diwarnai pink, itu adalah selisih terkecil jika dibandingkan dengan nilai yang diberikan pabrikan di brosur. Yang paling sering memperoleh selisih terkecil adalah honda sonic150r dan yang selalu mendapatkan selisih terbesar adalah suzuki satria fu 150 fi [Pembahasan pada artikel berikutnya]. Dan ada beberapa hasil pengukuran yang aneh/nyeleneh (atau mungkin salah) yaitu ketika semua hasil dyno lebih kecil dari brosur, beberapa hasil pengukuran malah lebih besar dari brosur. Bagian tersebut adalah :
- Torsi sonic150r yang diukur oleh Motor Plus
- Torsi sonic150r yang diukur oleh Mototech
- Power mx king yang diukur oleh Mototech
Itulah yang ditunjukkan oleh mesin dyno yang berbeda. Silahkan dipilih mana yang sesuai/sreg dihati, karena menurut ane, semuanya tidak bisa dikatakan benar secara mutlak, nilai kebenarannya relatif. Silahkan saja jika ada yang beropini, bahwa si “anu” tidak netral, karena selalu berpihak ke pabrikan “anu”. Asalkan tidak memaksakan, bahwa pendapatnya harus diikuti oleh bro-bro yang lainnya.
Mohon koreksinya jika ada salah dan kelirunya, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Filed under: Motorcycle Tagged: dyno r9 premium, dynojet 250i, dynomite eddy current, honda, motor plus, mototech, mx king, otomotif, protdyno v 3.3, satria fu 150 FI, satria fu fi vs sonic150r vs mx king, sonic150, suzuki, ultrasoeed racing, yamaha
