Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Rilisnya all new r15 dengan performa terunggul, banyak menyita perhatian blogger, termasuk motogokil. Banyak yang tertarik terhadap detil style nya, banyak juga yang terpesona dengan fitur-fitur yang fresh. Dan motogokil kebetulan tertarik pada performanya.
Melihat performanya yang begitu superior di kelasnya, tentunya menarik untuk diselidiki, dari mana datangnya performa tersebut. Seperti yang pernah motogokil ceritakan di artikel yang lalu, beberapa bagian yang ditingkatkan oleh yamaha untuk menaikkan power r15 dari 16.50 ps menjadi 19.3 ps adalah dengan memperbesar kapasitasnya menjadi 155 cc. Kemudian dilanjutkan dengan meningkatkan rasio kompresinya menjadi 11,6:1 dan meletakkan power maksimumnya di putaran mesin yang jauh lebih tinggi dari 8500 rpm menjadi 10000 rpm.
Seiring dengan kenaikan power, puataran mesin dan rasio kompresi, naik pula suhunya. Perlu penanganan yang lebih dibandingkan sebelumnya. Karena sudah diketahui bersama bahwa power engine berasal dari pembakaran bahan bakar+udara. Semakiin panas semakin besar powernya, akan tetapi material memiliki ketahanan panas yang terbatas, oleh karena itu perlu dijaga agar suhu kerjanya optimal (power besar dan part awet). Nah bagian yang bertugas menjaga konsistensi suhu optimal ini adalah sistem pendinginn, dan untuk r15 dan sejenisnya berbentuk liquid cooling system.
Salah satu bagian penting dari liquid cooling system adalah radiator. Dan menjadi suatu yang umum, bahwa jika performa besar, maka suhu semakin tinggi, perlu pendinginan yang ekstra dengan dimensi radiator yang lebar. Jadi kenaikan performa identik dengan kenaikan suhu dan kenaikan dimensi radiator. Berikut ini motogokil urutkan dimensi radiator dari motor dengan performa paling rendah.
Dan yang terahir adalah all new r15
Motogokil pernah punya nvl yang mesin lumayan panas, akan tetapi karena motor tersebut naked, jadi hawa panasnya hanya sebentar mengenai kaki. Kemudian all new cb150r dengan power dan rasio kompresi yang lebih besar, panasnya lebih menyengat. Dan terahir, motor yang paling panas yang motogokil miliki adalah satria fu fi, bener-bener maknyos, apalagi kalau macet. Padahal satria fu fi sudah dibekali oleh oli mesin (yang dapat membantu pendinginan) dengan volume yang juga paling besar yaitu 1.3 litar. Maklum power satria fu fi paling besar untuk ukuran 150cc (saat itu) dengan rasio kompresi yang juga tertinggi yaitu 11.5:1.
Ok, pemirsa motogokil sekalian, jadi performa, rasio kompresi, suhu mesin dan dimensi radiator sangat erat hubungannya. Dan pabrikan sudah berusaha men-setting untuk medapatkan performa dan keandalan terbaik. Bagaimana dengan all new r15 ? Barangkali ada diantara pemirsa yang lebih faham atau ada orang dalam yamaha yang bersedia memberikan pencerahan.
Mohon maaf atas segala kekurangan, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Filed under: Motorcycle Tagged: all new r15, compression ratio, liqquid cooling system, NVL, old cb150r, old vixion, R15, radiator, rasio kompresi, satria fu 150 FI, sonic 150r
