Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Yamaha (yimm) membangun head dengan mengadopsi vva, tujuannya adalah agar power di rpm tinggi tidak drop/melemah. Dan dengan membagi dua pekerjaan untuk 2 lobe cam-in, menjadikan cam untuk rpm rendah tidak mempengaruhi cam rpm tinggi. Sehingga ketika cam rpm tinggi dinon-aktifkan, maka keunggulan power besar di rpm tinggi juga hilang.
Hal ini seperti yang ditunjukkan pada pengujian otomotifnet baru-baru ini. Kru otomotif sengaja menon-aktifkan cam rpm tinggi, dan ternyata kurva power yang dihasilkan sangat berbeda dibandingkan ketika diaktifkan. Berikut ini gambarnya…
Perbedaan power untuk cam rpm rendah dan rpm tinggi hampir 2 hp. Dari 16.33 hp di sekitar 10000 rpm, turun menjadi 14.53 di sekitar 9400 rpm. Limiternya juga turun dari 11200 rpm menjadi 11000 rpm (menurut motogokil, sepertinya ECU tahu jika vva off, dan hanya cam-in low yang beroperasi).
Nah sekarang bandingkan dengan hasil pengukuran r15 v2 beberapa tahun yang lalu yang juga dilakukan oleh otomotifnet.
Ternyata power yang dihasilkan engine r15 v2 (hijau) hampir sama dengan power r15 v3 versi vva-off. Artinya meskipun vva-off, r15 v3 masih mampu melaju cukup kencang sebagaimana r15 v2. Apalagi limiter pada r15 v3 lebih tinggi, sehingga nafasnya lebih panjang dibandingkan v2. Sehingga bisa disimpulkan bahwa aplikasi vva pada r15 v3, laksana pengaplikasian power booster yang dipasang pada r15 v2 di rpm tinggi.
Lalu bagaimana alisisnya beradasarkan tabel performa r15 ??? Nantikan artikel berikutnya
Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya, semoga bermanfaat wassalamu’alaikum warochmatullohi wabarokatuh
Filed under: Motorcycle Tagged: dyno r15 vva tidak aktif, komparasi, non aktif, power booster, vva, yamaha, YIMM
