Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, dan bendera Merah Putih berkibar, mengiringi raihan posisi-1 balapan arrc kelas ap250 race-1 di malaysia. Ya, Gerry Salim berhasil memuncaki balapan dengan selisih waktu yang cukup ketat terhadap rival-rivalnya. Gerry berhasil finish di depan Takehiro Yamamoto, pembalap jepang, juga dengan motor honda cbr250rr, sangat tipis, hanya lebih cepat 0,055 detik. Berikut hasil lengkapnya
Ini adalah rekor, baik bagi gerry maupun bagi pembalap Indonesia, tentunya juga bagi honda cbr250rr. Karena kemenangan ini merupakan kemenangan yang :
- Pertama pembalap Indonesia di kelas ap250
- Tahun pertama Gerry Salim dan AHRT turun arrc di kelas ap250
- Tahun pertama Honda CBR250RR ikut arrc ap250
Tentunya banyak orang yang salut, dan banyak juga yang mencibir. Orang yang memberi salut, rata-rata memberikan penghargaan karena telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata internasional. Dan yang mencibir kemungkinan besar akan mengatakan/menuliskan beberapa hal, diantaranya :
- Percuma juara di arrc kalau takut bertanding di irs
- Hanya berani balapan di ajang sekelas mp5 (mayoritas part standar pabrik)
- Jelas juara, karena ikut campur dalam urusan regulasi, dan lain-lain
Nah sekarang, marilah kita verifikasi beberapa hal di atas, terkait dengan tidak ikutnya honda cbr250rr di irs race-1 minggu lalu dan kemenangannya di arrc ap250 kemarin. Pada beberapa poin regulasi di ap250, menyebutkan aturan yang bisa membatasi pencapaian power engine.
Dari regulasi ini jelas sekali bahwa VE engine yang bisa dicapai benar-benar tergantung dari setingan awal pabrikan dalam membangun motor sportnya. Meskipun ECU dibebaskan (bisa menetukan ignition timing dan afr) akan tetapi jika saluran masuk harus standar, peningkatan powernya tidak bisa maksimal karena :
- Hanya boleh polish tapi nggak boleh porting, alias sudut intake portnya nggak bisa diubah. Dalam kondisi ini cbr250rr lah yang terbaik.
- Penggunaan klep dan seating klep standar, menjadikan diameter saluran masuk ke ruang bakar tidak bisa diubah. Yang bisa dioptimalkan hanya sudut-sudut potongan nya dibuat se-smooth mungkin.
- Dan yang terpenting adalah jantung dari engine 4tak yaitu camshaft. Kalau durasi, lift, timing, lsa, overlap harus satandar, maka otomatis ve yang berhasil dinaikkan dengan 2 ubahan di atas tidak akan signifikan jika dibandingkan dengan kondisi standart.
- Silinder-piston-ring piston harus standar, sehingga kapasitas sesuai kondisi pabrik, nggak bisa di-boreup sedikitpun.
Begitu pula dengan regulasi yang terkait dengan handling motor, berikut regulasinya
[sumber]
Jadi regulasi arrc ap250 memang sangat mirip dengan regulasi mp5, alias balapan motor bebek sport std pemula. Silahkan dibandingkan dengan regulasi irs tahun 2017 ini
[sumber]
Jadi menurut motogokil, dengan hanya perbedaan camshaft lobe profile saja (arrc std dan irs free) menjadikan balapan irs dan arrc ap250 sangat berbeda. Karena faktor terpenting dalam menentukan ve adalah profile camshaft. Sementara polish dan tune sekitar payung klep serta penggunaan knalpot yang dibebaskan hanya pelengkap. Sedangkan ecu melakukan tugasnya sangat tergantung dari ve yang dihasilkan.
[sumber]
Meskipun ecu dibebaskan baik di irs maupun arrc, kalau ve-nya tidak jauh dari standar maka kinerja ecu racing sekalipun tidak akan jauh dari ecu standar. Sehingga pada regulasi irs, cbr250rr tanpa ecu racing tidak akan mampu mengimbangi besarnya ve yang dihasilkan. Sedangkan pada regulasi arrc, dengan ecu standar, cbr250rr masih mampu mengimbangi peningkatan ve hasil oprekan tuner (peningkatannya tidak jauh dari ve mode sport ++).
Dari perbandingan balapan irs dan arrc, terdapat perbedaan macam dan jumlah part yang harus standart. Kerugiannya dari regulasi ini adalah fleksibilitas tuner, eksplorasi power dan handling juga terbatas. Akan tetapi regulasi ini juga memiliki keuntungan yaitu biayanya murah, sehingga diharapkan banyak tim yang bisa ikut balapan. Selain itu balapan dengan regulasi seperti ini bisa menjadi acuan, motor mana yang terbaik jika balapan diadakan dalam kondisi banyak part yang masih standart pabrik.
Mengenai intervensi honda terhadap regulasi, motogokil nggak faham, nggak punya data valid, alias gelap. Sementara urusan teknik aja yang bisa motogokil sampaikan, mohon maaf, jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Filed under: Motorcycle Tagged: ap250, arrc 2017, champion, free, gerry salim, irs 2017, kelas sport 250, mp-5, regulasi, regulation, std, Winner
