Quantcast
Channel: Motorcycle – MOTOGOKIL
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1783

Contoh Kasus Honda CBR600RR, Upgrade Performa + Lolos EURO 4, Bagaimana Caranya ???

$
0
0

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Dalam artikel sebelumnya tentang cbr600rr motogokil menceritakan bahwa honda mendiskotinyu produksi cbr600rr di seluruh dunia. Kemudian pada artikel berikutnya ternyata honda juga mematenkan perubahan pada cbr600rr, yang berarti akan diproduksi kembali. Jika di-diskontinyu-nya cbr600rr disebabkan oleh tidak mampu-nya melewati standar euro-4, maka diproduksi-nya kembali dengan mengupgrade sebagian part tentunya sangat terkait dengan system untuk menurunkan emisi gas buang agar lolos standar euro4, bahkan standar yang lebih tinggi.

Nah dalam artikel sebelumnya, dibahas bahwa yang akan di-upgrade adalah bagian saluran intake. Dan sudah umum diketahui, jika bagian ini yang di-upgrade, maka akan terjadi peningkatan efisiensi volumetrik (VE). Dan peningkatan VE ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan power.

Jika VE meningkat power meningkat, lalu apa hubungannya dengan penurunan kadar emisi ? Karena umumnya jika power meningkat maka kadar emisi juga meningkat. Perhatikan event motor balap di sirkuit balap, baik nasional maupun internasional, mana ada motor balap yang menggunakan knalpot ori yang ada catalytic converter-nya ? Nggak ada, semuanya menggunakan knalpot racing. Lalu bagaimana memahami upgrade power cbr600rr sekaligus dengan penurunan emisi gas buang ? Mari kita diskusikan bersama…

Variabel yang sangat berpengaruh terhadap perolehan power hasil pembakaran bensin dan udara di ruang bakar adalah :

  1. Volume silinder (cc)
  2. Efisiensi volumetrik (VE)
  3. Rasio kompresi (CR)
  4. Rasio udara ; bahan bakar (AFR)
  5. Putaraan mesin (rpm), dll

Suatu engine biasanya sudah dipatenkan pada lima variabel di atas, untuk pancapai power tertentu. Kemudian untuk mengurangi kadar racun pada emisi gas buang dibuatlah perangkat tambahan seperti SAS dan catcon. Nah ketika terjadi persaingan dengan rival terkait dengan power, maka ada beberapa variabel yang bisa di-tune dengan mudah. Karena tidak memerlukan perubahan part apapun, hanya re-mapping ECU. Misalnya menaikan AFR dari 14.7 menjadi 12.6, semakin basah, di mana power yang dihasilkan engine akan maksimum.

Pada saat itu terjadilah peningkatan konsentrasi racun dalam gas emisi. Konsentrasi HC dan NOx naik drastis. Dan ketika part-part pengurang emisi sudah tidak mampu lagi menetralisir besarnya konsentrasi racun dalam emisi ini, maka engine ini dianggap tidak lolos standar emisi yang ditetapkan. Perhatikan grafik berikut

Standar emisi euro

Agar emisi tetap terjaga di bawah ambang batas, maka afr harus dipilih misalnya 13.5. Power turun akan tetapi konsentrasi gas emisi juga turun. Jika pabrikan tidak melakukan perubahan apapun pada engine-nya, misalnya volumenya tetap, lalu bagaimana meningkatkan powernya ? ya dengan meningkatkan VE-nya.

Jika VE meningkat, maka dipastikan CR dinamis juga meningkat, otomatis powernya juga meningkat. Tentunya peningkatan ini harus mampu diantisipasi oleh ECU, yaitu dengan :

  1. Menambah durasi injector untuk mempertahankan afr tetap 13.6
  2. Merubah waktu pengapian sedikit maju, karena rasio kompresi juga naik sedikit.

Jadi kebayang kan, mengapa honda mengembangka intake air duct model baru untuk cbr600rr ? Yaitu untuk manaikkan VE, dengan tetap menjaga afr pada konsentrasi emisi minimum, tetapi power bisa naik signifikan. Jadi power dapat ditingkatkan, sedangkan emisi dapat tetap dipertahankan rendah di bawah ambang batas threshold standar emisi euro-4.

Barangkali nanti ada pertanyaan,

“Bukankah bisa meningkatkan power dengan menempatkan peak power pada rpm yang lebih tinggi?”

Jawabannya bisa juga sih, akan tetapi ada konsekuensinya yaitu, turunnya efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency) dan turunnya durabilitas komponen. Kalau pabrikan tidak ingin berhadapan dengan konsekuesni ini, cara termudah adalah dengan meningkatkan ve seperti yang dilakukan honda pada cbr600rr-nya.

Demikian yang bisa motogokil sampaikan, kalau ada salah dan kurangnya mohon maaf dan mohon masukannya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

 


Filed under: Motorcycle Tagged: cbr600rr, compression ratio, CR, ECU, efficiency volumetric, emisi gas buang, euro-4, FC, fuel efficiency, honda, ignition timing, injection duration, intake air duct, standar emisi, VE

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1783

Trending Articles