Analisis Oprekan Sonic150R Spesifikasi Balap di IRRC Tasikmalaya

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Kekalahan sonic150r di race Bukit Peusar Tasikmalaya minggu kemarin, menyisakan pertanyaan: “Telah sampai dimana korekan sonic150r ini?”. Secara umum penggantian (upgrade) part kompetisi pada sonic150r telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Nah sekarang mari kita perkirakan variabel-variabel apa saja yang telah meningkat dalam rangka upgrade performa dari sonic150r ini.

Sebelumnya mari kita lihat variabel-variabel sonic150 stanadar, yang disesuaikan dengan spesifikasi yang ada di brosur.

Kemudian mengacu pada beberapa informasi yang ada, yaitu :

1. Aplikasi piston jenong kawahara os 40, volume naik sedikit
2. Modifikasi noken as, tb, PnP, ganti klep menjadikannya efisiensi volumetrik naik. Karena proses dilakukan dengan waktu yang mepet kenikannya tidak besar.
3. Belum berani bermain di rpm tinggi (prediksi 11000 rpm, sudah di atas pistonspeed-nya), limiter 13800 rpm
4. Aplikasi double injector, setting-an basah, AFR=12.8
5. Pinton jenong juga menaikan rasio kompresi menjadi 11.8
6. Pengurangan bobot magnet dan aplikasi total loss, rugi-rugi mekanik sedikit turun
7. Power 23 hp

Sehingga menurut motogokil konfigurasi yang paling mndekati adalah

Jadi ubahan yang masih sangat mungkin dilakukan pada sonic150r ini adalah :

1. Optimasi saluran intake, dan jika dikombinasikan dengan tuning header knalpot, efisensi volumetrik nya dapat lebih besar lagi.
2. Jika berani rpm bisa dinaikkan, hal ini tergantung dari riset, sesungguhnya untuk sort race, piston+ring piston+silinder milik sonic150r mampu bertahan berapa lama?
3. Aplikasi double injector sudah sangat mumpuni, tinggal pintar-pintar nya setting ECU untuk mendapatkan AFR yang tepat
4. Peningkatan rasio kompresi mencapai 12.5 s/d 13 : 1

Untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan power tentunya mudah bagi seorang tuner kawakan. Yang susah adalah mempertimbangkan secara proporsional antara performa dan ketahanan mesin saat race. Tentunya semuanya ingin motor kencang dan finish, bukan hanya kencang tapi DNF. Dan hal ini perlu riset yang lebih lama serta ketersediaan part yang mumpuni juga tergantung besarnya “dana” yang disediakan untuk mengembangan engine.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB