Quantcast
Channel: Motorcycle – MOTOGOKIL
Viewing all 1780 articles
Browse latest View live

Perbandingan “Jeroan” Ruang Bakar Suzuki Satria FU150FI dan Honda Sonic150R

$
0
0

mesin cb150r vs satria fu150fi

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Rilisnya spesifikasi engine satria fu 150 fi yang lebih detil, semakin meningkatkan keyakinan akan performanya. Kemudian menjadi menarik jika dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya , yaitu sonic150r. Akan tetapi, karena konstruksi bore x stroke nya memang berbeda maka karakternya juga pasti berbeda. Sehingga pada artikel ini pengaruh konstruksi engine tersebut tidak dibicarakan. Sonic150r mencapai peak power di rpm yang lebih rendah dibandingkan satria fu150fi.

Sesungguhnya dengan konstruksi yang berbeda tersebut, bisa saja performanya seimbang (seperti komparasi satria fu 150 versi karbu vs sonic150r). Akan tetapi ternyata performa satria fu150fi lebih superior dibandingkan sonic150r. Nah sekarang mari kita periksa beberapa detil dari jeroan engine (ruang bakar/combustion chamber) satria fu150fi dan juga sonic150r sebagai penghasil tenaganya.

Sudut antar klep

valve angle k56 vs satria fu150fi

Ternyata untuk masalah sudut antar klep, engine sonic150r memiliki sudut lebih sempit, sehingga memiliki keamanan yang lebih tinggi saat engine berputar pada kecepatan tinggi. Akan tetapi ternyata peak power sonic150r berada di putaran yang lebih rendah dibandingkan satria fu150fi. Berarti bagian ini bukan penentu lebih tingginya power satria fu150r dibandingkan sonic150r.

Lebar klep

valve diameter k56 vs satria fu150fi

Terlihat bahwa lebar klep in-ex sonic150r lebih kecil 2 mm dibandingkan satria fu150fi. Dan disinilah salah satu poin penting yang menjadikan power satria fu150fi mampu diseting lebih besar daripada sonic150r. Karena dengan diameter klep yang lebih lebar menjadikan engine mampu memperoleh VE yang lebih besar.

Rasio kompresi

compression ratio k56 vs satria fu150fi

Meskipun perbedaan rasio kompresi (CR) hanya sedikit, akan tetapi tetap saja memberikan kontribusi positif terhadap lebih tingginya power satria fu150fi dibandingkan sonic150r. Karena semakin tinggi cr semakin tinggi pula efisiensi pembakarannya, tentunya power akan semakin besar.

Kerugian gaya gesek mekanik

friction loss k56 vs satria fu150fi

Kerugian gesek yang paling besar adalah pada bagian rocker arm dan piston. Paling tidak sonic150r mengadopsi 3 teknologi (yang tidak ada di satria fu150fi) untuk meminimalkan rugi-rugi gesek, yaitu roller rocker arm, piston wide streaks mark molybdenum dan spiny sleeve. Sedangkan satria fu150fi mengadopsi teknologi scem pada dinding silindernya untuk meminimalkan rugi-rugi geseknya. Untuk sektor ini sepertinya teknologi sonic150r lebih unggul, sehingga rugi-rugi geseknya lebih kecil.

Tentunya ada beberapa bagian lain pendukung performa yang dimiliki satria fu150fi yang lebih powerful dibandingkan sonic150r. Bagian-bagian tersebut tidak terletak di ruang bakar, akan tetapi mendukung pembangkitan energi di ruang bakar. Bagian-bagian tersbut adalah :

  1. Throttle body dengan diameter yang lebih lebar (32 mm, sonic150r 30 mm)
  2. Radiator yang lebih luas
  3. Air filter box yang lebih luas
  4. Diameter header yang lebih besar
  5. Dan lain-lain.

Sementara itu dulu yang bisa motogokil sampaikan, semoga bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi yang akan memilih motor ayam jago. Barangkali ada bro-bro pembaca/komentator yang lebih faham, monggo di-share masukannya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 


Filed under: Motorcycle Tagged: ahm sonic150r, combustion chamber, combustion efficiency, compression ratio, exhaust valve diameter, forked roller rocker arm, friction loss, honda, intake valve diameter, satria fu 150 FI, SIS, spiny sleeve, suzuki

Ketika Biker Berselancar

$
0
0

00 surfing small

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Berselancar adalah salah satu olahraga yang cukup mengasikkan. Bahkan pada tingkatan tertentu dapat dijadikan sarana untuk menyalurkan luapan adrenalin. Tapi sayang untuk berselancar dengan baik dan benar serta menghasilkan kepuasan batin, bukan perkara mudah. Perlu latihan, waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit.

Bagi yang kebetulan minat, lingkungan dan dana yang cukup mendukung, tentunya tidak sulit untuk bisa menikmati berselancar, baik di jalan raya (skateboard), air (surfing), salju (snowboard) dan udara (sky surfing). Tapi kebanyakan orang Indonesia, melakukan itu sangatlah sulit, bahkan ada yang mustahil karena terlalu mahal. Nah karena sebahagian besar anak muda Indonesia sudah biasa naik motor (biker), maka untuk menyalurkan keinginan berselancar, dengan motornyalah ia berselancar di jalan, alias motorbike surfing.

Perhatikan penampilan yang satu ini

00 berselancar 5

Pastinya adegan ini sangat berbahaya dan membutuhkan keahlian khusus. Melihat apa yang dilakukan biker ini, jelas sekali ilegalnya juga melanggar undang-undang lalulintas. Tidak pakai helm, berdiri di atas sadel, membahayakan dirinya dan juga orang lain. Mungkin biker ini sedang bersenang-senang, membayangkan sedang beselancar (entah di mana).

Simak videonya berikut ini

Ingat !!! Bukan untuk dipraktekkan di jalan umum, sangat berbahaya.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB


Filed under: Motorcycle Tagged: biker berselancar, free style, motorbike surfing, skateboard, sky surfing, snowboard

Mengapa Video Ini Begitu Menarik ???

$
0
0

illegal dragbike Indonesia

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Nonton dragbike sudah sering, baik saat di Jakarta dulu (jalan baru dari kalimalang ke buaran) maupun saat di Malang (jalan veteran, sebelum ada matos). Biasa-biasa saja, ada yang nunduk abis, ada yang tiduran (gaya superman) dan lain-lain. Semuanya tampak wajar, natural…ya memang begitulah kalau trek-trekan (balap liar/liaran) di Indonesia.

Begitu pula ketika sudah terbiasa dengan akses internet, banyak video tentang balapan drag yang bisa ditonton. Akan tetapi ketika melihat video ini (yang biasa-biasa saja menurut motogokil), kok ada yang sedikit aneh ???

Perhatikan catatan yang diberikan pada kolom komentar

illegal dragbike Indonesia very popular

Sudah ditayangkan 3.132.373 ( 3 jutaan) kali, 30.576 orang yang menyukainya dan 17.603 kali dibagikan. Sungguh catatan ini menunjukkan video ini sangat populer (dengan kualitas dan konten seperti itu). Dan lihatlah catatan lainnya

illegal dragbike Indonesia very interesting

Sumber : Studio P Innovation

Komentar sampai tembus 3645 komentar, wuiiih….. Dan yang komentar bukan cuma dari Indonesia, banyak juga dari luar negeri. Bagi bro n sis yang belum lihat videonya nih silahkan lihat di youtube

Setelah melihat video tersebut, mohon diberi sebuah komentar/jawaban, mengapa vidoe tersebut begitu menarik, banyak yang menonton dan banyak di-share ???

Semoga terinspirasi hari ini, wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: balap liar, drag bike Indonesia, illegal drag bike, liaran, very interesting video

“Pembakar Hutan Dibebaskan Hakim”. Meme yang Satu Sangat Mengena

$
0
0

Bakar-Hutan-itu-tidak-merusak-lingkungan-hidup-5

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Begitu prihatinnya motogokil, juga rakyat Indonesia, bahkan umat manusia di permukaan bumi, akan kebakaran hutan yang melanda Indonesia tahun lalu. Bagaimana tidak, kebakaran yang terjadi ternyata dilakukan dengan sengaja, demi keuntungan orang tertentu yang pada akhirnya menyengsarakan jutaan orang yang terkena imbasnya. Bertambah lagi keprihatinan, ketika ternyata “si pembakar hutan” divonis bebas tidak bersalah.

Vonis bebas tersebut dikeluarkan dengan alasan :

“MEMBAKAR HUTAN TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP, KARENA BISA DITANAMI LAGI”

What ???? Memangnya tiddak tahu apa, berapa orang yang minggal dan sakit karena saluran pernapasannya rusak ? Berapa orang yang gagal pergi naik pesawat mengurus bisnisnya ?? Dan berapa biaya yang harus ditanggung untuk merestorasi alam yang sudah rusak tersebut ??? Apa nggak bisa mikir ????

Akhir kata, sangking jengkelnya rakyat Indonesia, maka banyaklah gambar kartun yang bermunculan. Tapi salah satu yang paling mengena bagi motogokil adalah gambar ini

rusak bisa diperbaiki

Namanya juga meme kartun, berharap hal penting ini bisa difahami dengan mudah. Bagaimana menurut agan-agan sekalian ?

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 


Filed under: Motorcycle Tagged: dragon ball, kartun, kebakaran hutan, meme, vonis hakim bebas

Sekali Lagi, Sok Depan ER6 Patah. Padahal Nggak Nabrak dan Hanya Ngerem Depan

$
0
0

 

er6 sok depan patah0

Assalamu’alaikum wR

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Beberapa hari yang lalu, sempat ramai diberitakan kecelakaan antara honda supra dan kawasaki er6. Kemungkinan kecalakaan yang terjadi sangat fatal sehingga sok depan kawasaki er6 sampai patah. Kemudian muncul komentar-komentar yang menghubungkan patahnya sok er6 ini dengan kejadian yang sering menimpa motor lain yang juga (sering) patah sok depannya saat kecelakaan.

Baru-baru ini, terjadi lagi suatu insiden yang melibatkan er6, dan sok depannya juga patah. Akan tetapi kejadiannya sangat mengherankan, dan menjadi tanda tanya besar, karena er6 tidak bertabrakan dengan kendaraan lainnya. Melainkan yang terjadi adalah kawasaki er6 hanya melakukan pengereman keras dengan kecepatan awal hanya 90 kpj, untuk menghindari penyeberang jalan. Dan lihatlah apa yang terjadi….

er6 sok depan patah1

Patah juga sok depannya mas bro. Nah lho ???

Berikut ini screenshot-nya

er6 sok depan patah3

Susah juga menganalisis penyebab patahnya sok depan er6 ini, pasalnya motor ini termasuk moge kualitas premium.

Kalau menurut perkiraan awal motogokil, meskipun kecepatan awal hanya 90 kpj, akan tetapi jika pengendara+barang bawaannya sangat berat, beban yang ditanggung sok depan menjadi sangat berat, karena bobot kawasaki er6 sudah lumayan berat yaitu 204 kg. Apalagi jika rider melakukan hard braking yang sangat kuat dalam waktu sekejab (tidak berangsur-angsur), maka momen yang ditanggung sok depan luar biasa besar, sehingga tidak kuat dan patah. Mengenai penyebab sok depan patah, sudah pernah motogokil bahas di artikel ini

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran buat kita semua agar lebih berhati-hati di jalan raya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: er6, kawasaki, kecelakaan, sok depan patah

Penampakan Magnet Maut yang Menewaskan Penonton Roadrace

$
0
0

magnet lepas penonton tewas

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Masih ingat gambar pada judul di atas ? Ini adalah cuplikan gambar ketika seorang penonton roadrace (Vehan Putra)  terkapar, terhantam magnet yang lepas dari sebuah sepeda motor matic beat milik pembalap. Pada artikel sebelumnya motogokil telah sedikit membahas, beberapa kemungkina lepasnya sebuah magnet dari mesin sepeda motor saat balapan. Dan ternyata, lepasnya magnet tersebut memang karena as crankshaft yang patah.

Inilah penampakan satu-satunya magnet sepeda motor yang mampu membunuh orang (cuma ada di Indonesia).

 

Jpeg

As crnakshaft patah, magnet lepas [Sumber : Tabloid OtoPlus]

Bisa dibayangin bro n sis, magnet lepas menghantam dada penonton. Jadi bobot totalnya adalah bobot maganet+potongan as crankshaft. Selain karena bobotnya (mungkin lebih dari 1 kg) dan kekeransannya (besi semua), terlihat juga bahwa potongan as crankshaft cukup menonjol, sehingga menjadikan benda ini lebih mematikan.

Akhirnya diketahui bahwa panitia lomba kurang ketat saat scrutineering. Karena sesunggunya menutup magnet sudah ada dalam peraturan lomba yaitu pada “Buku Peraturan Teknik Drag Bike 2015 Nomor 5 halaman 96, yang berbunyi :

” Magnet harus tertutup, CVT kendaraan jenis matic bagian depan dan belakang wajib tertutup, kendaraan jenis lainnya gir rantai bagian depan harus tertutup”.

Semoga kedepannya, kegiatan ini semakin baik dan semakin aman. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 


Filed under: Motorcycle Tagged: crankshaft patah, magnet lepas, magnet maut, penonton tewas, peraturan teknik drag

Mengapa Honda Bertahan dengan Cylinder Liner (Boring) Baja ???

$
0
0

00 silinder cbr150 vixion satriafu

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Setelah 3 jagoan motor sport 150 cc dari  pabrikan positif keluar, maka jelas sudah part yang digunakannya. Fokus ke bagian boring (cylinder wall) ternyata dari ke-3 merek tersebut, hanya honda yang masih menggunakan boring dari baja. Sementara pabrikan lainnya sudah mengaplikasikan silinder dengan berlapis keramik, yamaha dengan diasil dan suzuki dengan scem (nikasil) serta kawasaki dengan electrofusion. Untuk sementara kawasakai off dulu belum ada jagoannya di kelas 150 cc yang sekelas dengan 3 motor di atas.

Jelas secara teknologi silinder diasil dan nikasil memiliki teknologi yang lebih maju dibandingkan silinder baja. Sementara yamaha dan suzuki serta kawasaki sudah memperkenalkan silinder dengan teknologi dinding berlapis keramik, mangapa honda masih bertahan dengan silinder baja ??? Mari kita diskusikan jawabannya…

Aplikasi silinder berlapis keramik (diasil, nikasil dan electrofusion (moly-steel)) memang memberikan keuntungan, yaitu lebih keras dan lebih licin. Akan tetapi proses pembuatannya melalui tahapan yang lebih rumit dan banyak dibandingkan silinder baja. Mengenai bagaimana membuat silinder diasil, scem dan electrofusion bisa buka blog-blog kondang yang sudah membahasnya, silahkan buka blognya mas taufik tmcblog.

Untuk mengimbangi performa dari silinder yamaha, suzuki dan kawasaki, honda mencukupi membekali jeroan ruang bakarnya dengan teknologi ini :

  1. Offset silinder, meminimalkan friksi piston+ring piston ke dinding silinder dengan cara mengurangi gaya tekan ke samping
  2. Piston berlapis molibdenum, meminimalkan friksi antara piston dan dinding silinder, melalui lapisan molybdenum dan oli yang terjebak di spot-spot yang terdapat di skirt piston
  3. Liner silinder spiny sleeve, melepas dengan segera panas di dinding silinder (baja) secara merata ke blok (alumunium) sehingga pemuaian yang terjadi tidak memberikan peningkatan kerugian gesek dengan piston.

00 silinder honda1

Teknologi lawas ya ? Memang sudah lama diaplikasikan pada motor honda, mungkin yang relatif baru hanya spiny sleeve. Kok masih tetap dipakai honda ? Menurut motogokil, kira-kira jawabanya adalah :

  1. Honda menganggap 3 teknologi yang diaplikasikan pada motor-motornya termasuk cb150r dan sonic150r sudah dianggap cukup menghasilkan friksi yang minimum
  2. Relatif murah, karena teknologi yang diaplikasikannya relatif sederhana.
  3. Kemudahan overhaul (oversize)
  4. Kemudahan modifikasi upgrade performa melalui bore-up

Dan bagi pengguna motor honda, yang relatif (banyak) kalem, performa yang disediakan motor-motor honda dianggap cukup oleh pabrikan. Sehingga dengan penggunaan normal, 3 teknologi yang disematkan di atas cukup memberikan apa yang diinginkan konsumen.

Dan mungkin banyak beranggapan silinder diasil, nikasil lebih kuat ? Itu betul, akan tetapi bukan berarti silinder tersebut bebas dari gesekan, hanya saja untuk mengalami tingkat keausan yang sama, silinder-silinder tersbut lebih tahan lama (jika digunakan secara normal). Artinya jika penggunaan motor secara normal, tidak neko-neko, ngebut sewajarnya, maka silinder diasil dan nikasil akan lebih awet.

Silinder honda lebih lemah ? Betul juga jika ditinjau dari kekerasan materialnya, akan tetapi silinder honda bisa/mudah di-oversize, bahkan bisa di-boreup. Dan pengalaman motogokil menggunakan honda grand dengan style sering full-throttle, boring honda grand baru oversize 50 setelah berumur 13 tahun (jarak tempuh di atas 100.000 km, odometer return). Itupun terjadi karena kehabisan oli saat dipinjam saudara. Barangkali jika mengadopsi 3 teknologi di atas, bisa lebih awet lagi.

Dan kalau seorang rider motor honda merasa kurang dengan performa standar motornya, silinder bisa di-boreup. Tinggal bawa ke tukang bubut, selama ketebalan liner masih memadai (tidak kurang dari 2 mm), cukup menggunakan liner standar.

00 silinder cs1 boreup

Bagaimana  jika rider motor yamaha dan suzuki ingin melakukan oversize dan boreup ? Nah disinilah letak kelemahan silinder diasil dan nikasil.

  1. Silinder jika sudah aus tidak bisa di-oversize, karena akibat pembubutan, lapisan yang memberikan keunggulan silinder ini akan terkikis habis. Sehingga untuk mengatasi permasalahan ini silinder blok + piston + ring piston harus diganti.
  2. Apalagi jika rider ingin meningkatkan performa motornya secara ekstrim, maka silinder blok harus diganti dengan silinder dengan diameter bore yang lebih besar (sudah tersedia boreup kit). Atau kalau mau murah, silahkan bawa ketukang bubut untuk ditanam liner baja dengan diameter yang diinginkan.

00 silinder yamaha ganti liner

Selama tukang bubut melakukannya dengan presisi, penggantian liner ini tidak akan menjadi masalah. Jadi masing-masih punya kelebihan dan kekurangan. Lalu bagaimana jika teknologi-teknologi low friction tadi digabung ? Tentunya friksi yang terjadi akan semakin kecil, dan silinder, piston dan ring piston akan semakin awet.

Itulah yang bisa motogokil sampaikan. Mengenai suatu kondisi silinder nikasil dan diasil yang lebih bermasalah dibandingkan silinder baja, diluar pembahasan dan pengetahun motogokil. Seharusnya silinder diasil dan nikasil lebih mumpuni dibandingkan silider baja.

Semoga artikel ini bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB


Filed under: Motorcycle Tagged: boreup, cylinder offset, diasil, honda, kawasaki, molybdenum, nikasil, oversize, spiny sleeve, suzuki, yamaha

Dahsyatnya Balapan Motor Bebek di Malaysia

$
0
0

balapan motor bebek

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Meskipun balapan versi dunia indentik dengan balapan motor sport, akan tetapi di asia tenggara khususnya Indonesia, Malaysia dan Thailand justru balapan yang banyakan peminatnya adalah motor bebek. Maklum pasar motor bebek masih lumayan moncer, sehingga masih layak untuk dipromosikan melalui ajang balap. Mungkin juga terkait dengan postur rider yang relatif kecil, sehingga banyak rider yang masih menyukai motor bebek, dan untuk menyalurkan hasrat balapnya, tetap hiduplah balapan motor bebek ini.

Pelaksanaan balap motor bebek di setiap negara, tentunya tidaklah sama. Hal ini terkait dengan persiapan panitia, kedisiplinan penonton dan lain-lain. Nah khusus untuk masalah perisapan panitia, kita bisa merujuk pada balapan yang diadakan di Malaisian ini. Dari video yang merupakan kumpulan kecelakaan pada saat balapan, terlihat bahwa sistem keamanan yang disiapkan panitian cukup layak. Bagitu pula dengan safety gear yang diginakan pembalap.

Kalau dilihat sekilas, maka terlihat bahwa :

  1. Trek yang digunakan cukup lebar
  2. Ada pagar pengaman yang cukup kokoh
  3. Ada tumpukan karung berisi serbuk bekas gergaji, dan juga angin sebagai pengaman bagi pembalap yang crash
  4. Panitia siap sedia memberi peringatan bendera kuning dan membantu pembalap.

Terlihat dalam video tersebut, meskipun kecelakaan pembalap banyak terjadi, bahkan sering beruntun, efeknya diminimalisir oleh pengaman-pengaman tersebut. Begitu pula dengan penonton, apa yang terjadi di lintasan balap tidak bersentuhan dengan penonton. Sehingga penonton relatif aman dari kecelakann yang terjadi di lintasan

Roadrace Indoensia juga sudah bagus kok, kalau di sirkuit permanen

balapan motor bebek Indonesia sirkuit permanen

Tapi ketika balapan dilakukan disirkuit dadakan, beginalah penampakannya

balapan motor bebek Indonesia sirkuit dadakan

Coba perhatikan beberapa yang bisa mengundang kecelakaan fatal :

  1. Penonton sangat dekat/mepet dengan litasan balap
  2. Pelindung di sekitar pembatas minim, ada yang kosong.
  3. Lintasannya sempit

Maka jika sering terjadi kecelakaan fatal yang berbuntut cidera parah bahkan mematikan, wajar saja. Apalagi penonton yang tidak dilengkapi pengaman seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu. Penonton tewas terhantam magnet yang lepas.

Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya bro n sis yang menjadi panitia dalam event balapan di tanah air tercinta ini. Wassalamu’alaikum wR wB


Filed under: Motorcycle Tagged: balap motor bebek, roadrace

Sarung Tangan Kuat Banget, Cocok Buat Biker di Indonesia

$
0
0

00 sarung tangan

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua, selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Lihat video show kekuatan sebuah sarung tangan biker, kuat banget. Nggak mempan di potong pisau, nggak mempan digetok palu dan tahan api. Dan jika mengingat beberapa peristiwa yang menimpa biker di tanah air, seperti jatuh/crash, dibacok begal, terkena benang gelasan dan lain-lain, sepertinya sarung tangan seperti ini cocok banget buat bbike di Indoensia.

Apalagi kalau dengan bahan yang sama diaplikasikan untuk jaket, topi dan celana, wah mantab. Sudah seperti menggunakan baju “antakusuma” alias bajunya gatotkaca. Kalau sudah seperti ini, biker tidak akan cidera parah jika hanya jatuh ndlosor. Dan kalau ada begal yang berani main-mainsekalian saja ajak duel. Nih kelebihan dari sarung tangan tersebut, simak video-nya

Kalau begal nekad duel, pakai acara mbacok pake golok atau samurai segala. Tinggal tangkep, kleeppp, plintir, lepas dah tuh samurai nya. Dan kalau begal/perampoknya kabur lumayan dapet samurai begas begal.

Siapa yang sudah punya nih sarung tangan kayak gini ???

Semoga terinspirasi, wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: alat pelindung, armor, gloves, safety gear, sarung tangan

[Guyonan] Motor Yamaha Ini Kecepatannya Melebihi M1-nya Rossi (Versi Speedoemeter)

$
0
0

00 highest acceleration in the world

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Percaya nggak dengan judul artikel di atas ??? Ya pasti nggak percaya. Karena untuk mengalahkan topspeed motor-motor prototipe seperti m1, hanya bisa dikalahkan motorsport stock dengan kubikasi di atas 1000 cc. Lha ini cuma motor kecil biasa, mana bisa ?

Gambar judul di atas adalah gambar speedometer (pengukur kecepatan) motor yamaha. Dari gambar itu saja memeprlihatkan bahwa speedoemeter menunjukkan angka 140 kpj, super sekali. Dan kalau bro n sis melihat video-nya, maka baru yakin bahwa speedometernya mampu menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi dari 400 kpj. Simak nih video-nya

Itu speedoemeter sampai muter terus tembus 180 kpj, terus bertambah dan terus bertambah sampai hampir 180 kpj lagi. Kalau beneran, wah bisa kalah nih motornya rossi.

Ha ha ha…kalau diperhatikan peregerakan motornya yang biasa-biasa saja (perhatikan kecepatan gerak benda-benda di sekitarnya), tampaknya kecepatannya tidak lebih dari 80 kpj. Pergerakan jarum speedometer tersebut mungkin akibat salah pasang, yang seharusnya untuk odometer (pengukuran jarak) malah dicolok ke speedometer, Atau memang sengaja, untuk mendapatkan sensasi ngebut, tanpa harus ngebut beneran dan oprek mesin segala. Oprekan paling irit, ya ngoprek speedometer, biar “keliatan” kenceng.

Semoag terinspirasi pagi ini, wassalamu’alaikum wR wB


Filed under: Motorcycle Tagged: matic kencang, odometer, speedoemeter, super kencang

Gara-Gara SIM C-nya Beda, Pengendara Moge Minta Diistimewakan. Apalagi Rider Motor Ini ???

$
0
0

00 klasifikasi sim cc mesin

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Kebijakan baru, yang diperuntukkan untuk kebaikan, rupanya tidak mudah untuk difahami, malah kadang menimbulkan salah pemahaman. Maksud hati agar pemilik motor memiliki skill yang memadai sesuai dengan kendaraannya, disalahartikan dengan peng-“istimewa”-an. Karena semakin besar motor, semakin besar pula performanya, maka sang rider dituntut untuk semakin bertanggung jawab atas apa yang dikendarainya. Bukan malah minta hak-hak yang “lebih” dibandingkan rider lainnya.

Seperti halnya saat kita kecil kita main pedang-pedangnya, tentunya hanya membutuhkan skill seadanya yang penting senang dan tidak menciderai rekan. Setelah besar masuk perguruan wushu menekuni jurus pedang, tentunya skillnya berbeda. Dan ketika dipilih manjadi wakil di kejuaraan adu pedang, dituntut skill yang berbeda pula, lebih tinggi lagi. Apa yang kita alami dalam 3 tingkatan tersebut adalah resiko dari pilihan, kalau tidak mau mengalami ya jangan memilih. Jangan sampai dalam bermasyarakat kemudian minta diistimewakan.

Jadi (menurut motogokil) semua rider harus bertanggung jawab terhadap perilakunya di atas motor. Selain atitud, skill merupakan syarat mutlak untuk mampu bertanggung jawab, tentunya sesuai dengan kondisi motornya. Karena seiring dengan kenaikan kapasitas engine, bobot sepeda motor semakin berat, dan power semakin besar, maka wajar skill untuk menguasainya juga berbeda, bertambah baik. Dan itu disertifikasi dengan dikeluarkannya SIM C (C, C1 dan C2).

Nah kalau kemudian adanya penjenjangan SIM C ini, disalahartikan dengan perlakuan yang berbeda dalam menggunakan fasilitas umum, seperti moge boleh lewat tol, pengawalan dan lain-lain, malah bikin ruwet jalanan. Hal ini disebabkan (menurut mereka) naik moge harus kencang, karena mesinnya panas, jadi perlu jalan yang los/lowong, jangan ada yang menghalangi. Seakan akan seperti anak kecil yang ingin mengatakan :

” Awas manusia super saiya mau lewat, minggir !!!!”

(sangat cepat, powerfull, dan sangat panas)

super_saiyan small

Dan jika hak-hak tersebut diberikan hanya karena kondisi motor yang besar, berat, panas dan kencang, maka sangat khawatir jika “rider motor ini” juga minta jalan dikondisikan/disterilkan. Tidak hanya motor kecil, bahkan moge-pun harus minggir, karena ia mau lewat. Karena motornya lebih besar, lebih berat, lebih panas dan lebih kencang dari hanya sekedar moge. Ini dia rider dan motornya

00 klasifikasi sim cc mesin moge

Gimana bro ? Memangnya enak dinomer duakan ? Apalagi nomer tiga dan nomer empat ??

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

 

 


Filed under: Motorcycle Tagged: big bike, Moge, sim c, sim c berjenjang, sim c c1 dan c2, sim c untuk moge, super saiyan

Honda CBR150R Facelift (K45G) Tetap Overbore. Tambah Ganas, Camshaft dan ECU Di-Upgrade.

$
0
0

k45g 2

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Akan dirilisnya cbr150r versi facelift sudah di banyak blog kondang. Sebahagian besar dari mereka, termasuk beberapa blog kondang menyatakan bahwa engine yang digunakan bakalan seragam dengan engien all new cb150r atau sonic150r, yaitu k56. Akan tetapi kode tpt yang disampaikan oleh mas taufik kok kodenya mirip dengan all new cbr150r (k45) yaitu k45g. Dah dari sini timbul tanda tanya besar, apa iya karakter dari cbr akan disamakan dengan cb, dengan menggunakan basis engina yang sama k56, atau tetap seperti yang lama ?

Baru saja, mtogokil medapat sedikit bocoran dari tabloid motor, bahwa sesungguhnya honda (ahm) ingin membedakan karakter engine dari cbr150 dan cb150r-sonic150r. Kalau cb150r (k56/a) kuat pada akselerasinya, sedangkan cbr150r tetap fokus pada kekuatan topspeednya. Hal ini dinyatakan pada beberapa kalimat berikut :

“Rangka tetap trelis, begitupun mesin masih generasi CBR, bukan mencaplok mesin generasi cb/sonic. Tampaknya honda ingin membuat perbedaan karakter mesin antara cbr series dan cb series.

Jadi si cbr150 refresh ini bakal tetap mengandalkan power di rpm tengah ke tinggi.

Mesin lebih kepenyempurnaan part, salah satunya di kem dan maping ECU ” [Sumber : tabloid otoplus 29/xiii).

Kalau menurut motogokil, langkah ini sungguh tepat, karena jiwa motor sport full fairing terletak di konstruksi engine-nya yang overbore, bukan near-square apalagi overstroke.

Dan ini juga (mungkin) sebagai upaya persiapan menghadapi kedatangan sport suzuki dengan konstruksi engine yang juga overbore (berbasis engine satria fu 150 fi) bertenaga di atas 20 hp. Kalau menggunakan konstruksi engine k45, tentunya tidak terlalu sulit untuk mengimbanginya, karena sama-sama overbore (sesuai bocoran di atas, akan dilakukan upgrade pada camshaft dan mapping ECU).

Menganai bentuknya akan jauh berubah, karena akan disegarkan mengikuti bodywork cbr500r versi 2016. Jadi diharapkan dengan tampilan yang lebih fresh tetap akan mampu menjaga bahkan meningkatkan market share yang telah diraih pada tahun 2015 lalu. Dan dengan performa yang baru (semoga saja naik, masa kalah sama satria fu yang 18.5 ps ???) akan siap bersaing dengan pendatang baru sport 150 cc dari suzuki ataupun sport 150 cc yamaha versi dohc (katanya masih riset).

Semoga saja bocoran ini akurat, semoga bermanfaat wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: AHM, all new cbr150r face lift, bocoran cbr150r facelift 2016, bodywork cbr500r, cbr150r refresh, honda, K45, k45g, overbore, upgrade camshaft, upgrade mapping ecu

“Diler Nggak Jelas”..Fenomena Ketika Honda Menguasai Market Share

$
0
0

aisi nov 2015 chart

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Peningkatan market share honda tahun lalu, otomatis menurunkan market share kompetitor. Tentunya setiap diler dari semua merek memiliki perhitungan, berapa jumlah motor yang harus terjual agar ia untung, impas atau rugi. Ketika ms terus turun, banyak diler kompetitor honda yang mulai masuk dalam katagori impas dan rugi. Untuk menghadapi kondisi ini maka banyak diler yang tutup atau beralih fungsi.

Diler kompetitor yang tutup, kadang digantikan oleh diler honda yang memang terus meningkat penjualanya. Mungkin saja pemiliknya orang yang sama, hanya saja dengan pertimbangan ekonomi menjual motor honda lebih menguntungkan. Seperti yang terjadi di wendit malang 

Jpeg

Diler yamaha wendit Malang berubah menjadi diler honda

Atau menjadi diler yang nggak jelas seperti ini

00 yahoki

Dilernya punya yamaha, alat angkutnya punya diler kawasaki tapi yang dijual motor honda. Mungkin seorang tajir, punya berbagai macam diler termasuk yamaha, honda dan kawasaki. Jadi terjadi resource sharing dalam memenuhi keinginan konsumen, jadinya seperti itu.

Bagaimana dengan diler-diler di daerah bro n sis berada ???

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 


Filed under: Motorcycle Tagged: diler, diler nggak jelas, honda, honda menguasai, kawasaki, market share, pangsa pasar, yamaha

Pasar NMAX-150 Memang Gurih, Akankah Honda Ikut Bermain dengan Forza-150 ?

$
0
0

forza vs nmax

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Terus membaiknya pangsa pasar nmax memang menjadi suatu yang fenomenal. Bayangkan, ketika semua skutik yamaha megap-megap dihajar skutik honda, nmax 150 begitu mudahnya mendapatkan pasar. Beberapa blogger kondang menyatakan bahwa ada kemungkinan honda juga akan mencoba bermain di segmen yang ditempati nmax.

Asumsi yang dikembangkan adalah, honda sudah sewajarnya tertarik dengan pangsa pasar nmax 150 ini, dan akan mencoba memainkan perannya dengan menghadirkan forza 150. Hah forza 150, nggak salah ?…..Memang ketika kita melihat bahwa jagoan honda yang semisal nmax 150, yaitu pcx 150 bukan lawan dari nmax 150 (karena memang bukan kelasnya), maka pilihan lainnya mengarah ke forza (150). Tapi menurut motogokil justru ini malah tidak mungkin lagi, karena..jika dilihat dari harganya sangat jauh. Sekarang mari kita lihat posisi skutik semisal nmax 150, di luar negeri sana, yang mana menjadi kiblat nmax 150.

Awalnya sebelum nmax muncul, persaingan antara honda dan yamaha adalah diantara xmax-125 dan pcx-125. Dan kita ketahui bersama bahwa pcx 125 kemudian naik kubikasinya menjadi pcx-150, meskipun demikian pcx-150 level-nya masih di bawah xmax-125. Dan honda kemudian punya gacoan dengan kelas yang lebih eksklusif dari pcx-125 yaitu forza-125 yang setara dengan x-max-125.

forza vs nmax price

Harganya kalau dirupiahkan adalah

forza vs nmax price rp

Kemudian, tahun lalu yamaha ingin membuka segmen pasar skutik baru (premium), tapi tidak mungkin menghadirkan xmax-125 dengan harga yang sangat tinggi. Sementara honda sudah mencoba mengisi (tidak serius) dengan pcx-125 dan pcx-150. Agar skutik premium yamaha menarik perhatian dan terjangkau oleh konsumen, maka yamaha membangun nmax-150, dengan performa di atas pcx-150, tapi harga di bawahnya (saat itu pcx-150 harganya 39.8 juta sedangkan nmax-150 hanya 27.4 juta).

pcx vs nmax price rp

Dengan selisih harga lebih murah 12.4 juta rupiah dan dengan performa yang lebih powerfull, maka larislah nmax-150 bak kacang goreng, smentara pcx-150 sangat kurang laku. Perkembangan pasar nmax-150 memang sangat meyakinkan. Selisih angka penjualan nmax-150 dan pcx-150 sangat jauh, sepanjang januari sampai november pcx hanya laku 3.845 unit, sedangkan nmax laku 104.088 unit untuk pasar lokal dan ekspor. Bedanya 100 ribu-an unit, apa nggak gurih tuh ???

Honda (ahm) tertarik ? Ya pastilah tertarik namanya juga bisnis, dan kemungkinan dalam waktu dekat akan ikut bermain, tapi bukan menurunkan skutik forza atau yang sekelasnya. Karena forza ada di atas xmax, xmax ada di atas pcx dan pcx ada di atas nmax. Jadi dilihat dari level harga jauh banget, jika melawan nmax dangan pcx saja dianggap tidak mungkin, apalagi melawan nmax dengan forza, lebih tidak mungkin lagi.

Jadi menurut terawangan motogokil, ahm akan membangun skutik yang se-level dengan nmax, yang bercirikan sebagai berikut :

  1. Buatan lokal
  2. Modifikasi dari pcx-150,
  3. Bentuknya seperti forza-125 (honda lagi seneng yang lancip-lancip)
  4. Harganya nggak bakalan jauh dari nmax
  5. Namanya bukan forza atau pcx, mungkin spx-150 (spacy exclusive 150 cc)

Sekian dulu ngomongin calon skutik honda lawan nmax-150 yang belum jelas. Artinya artikelnya juga nggak jelas, ha ha ha. Tapi nggak apa-apa buat belajar menerawang taktik perusahaan besar ahm dalam menajag hegemoni raja skutik di Indonesia.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: AHM, forza 125, honda, matic, nmax 150, pcx 150, skutik, yamaha, YIMM

“SupraX 150” untuk Nama Bebek Super Honda. Mungkin Ini Alasannya…

$
0
0

honda supra x 150r

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Menurut bocoran dari kang iwb, nama yang nantinya akan disematkan ahm pada motor bebek supernya adalah suprax150. Banyak yang merasa kurang pas dengan nama ini. Karena motor supra identik dengan motor bapak-bapak, yang irit dan lemot. Jadi rasanya tidak pas jika tiba-tiba “si supra ” bertransformasi menjadi menjadi motor yang garang dengan akselerasi yang jauh berbeda (sambil membayangkan engine k56 dipasang si motor bebek).

Menurut motogokil justru nama tersebut menjadi sesuatu yang membawa gengsi ahm, apa sebab ? Karena kita ketahui bersama bahwa yang menjadi raja motor bebek di Indonesia adalah klan supra. Coba ingat kembali kapan pertama kali supra keluar ? Kalau nggak salah tahun 1999 dengan diawali oleh supra kemudian terus berlanjut menjadi suprax, supraxx, suprav, suprafit, supra fitx, suprax125, supraxx125…..terus sampai sekarang). Mungkin inilah yang disebut sebagai motor sejuta umat, karena yang sudah mengaspal berjuta-juta motor, maka wajar jika mendapat julukan rajanya motor bebek.

suprax klan

Akan tetapi tiba-tiba yimm mengerluarkan upgrade dari motor bebek premiumnya dengan nama mx “king”. Yang seakan-akan memproklamirkan sebagai raja bebek, memang benar jika dilihat dari performanya.

mx king 150

Oleh karena itu ahm tidak akan membiarkan julukan “raja” bebek nempel dalam waktu yang lama pada motor bebek kompetitor (mx king). Caranya adalah dengan menghadirkan upgrade dari raja motor bebek supra (ditinjau dari jumlah penjualan), menjadi raja motor bebek  yang sesungguhnya. Besar di market share, juga digjaya di performanya, dialah

SupraX150

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: AHM, bebek super, honda, mx king, rajanya motor bebek, suprax 150, yamaha, YIMM

Performa Gila TVS RTR 200, Akankah Memikat Hati Rider Indonesia ???

$
0
0

00 tvs apache 200 4v small

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Sebelumnya kita disuguhkan 2 motor stock yang memiliki gila yaitu satria fu 150 fi yang dengan kubikasinya yang hanya 150 cc mampu memuntahkan power sebesar 18.5 ps. Kemudian disusul dengan all new cbr250rr dengan power yang hampir menyentuh 40 hp, yang cukup overkill dibandingkan kompetitornya. Nah sebentar lagi akan lahir motor dengan speck yang tidak kalah gilanya, yaitu TVS Apache RTR 200 4V.

Motogokil mengatakan performa rtr200 4v ini gila karena performa jauh sekali dengan kompetitor di tanah air. Perhatikan bentuk engine-nya, single cylinder, air-oil cooled, tapi powernya sungguny luar biasa. Menurut bocoran yang sampai ke motogokil, power puncaknya mencapai 26 ps dengan torsi yang mencapai 22 Nm [sumber]. Sekarang bandingkan dengan performa motor dengan kubikasi 200 cc lainnya, yaitu tiger, scorpio, pulsar 220, pulsar 200ns dan ktm200

tvs200 competitor

Dan tvs rtr 200 4v mampu mengungguli ktm200 sekalipun, dengan hanya berbekal engine dengan sistem pendingin udara+oli (seperti pulsar220 atau satria fu 150 karbu). Dan inilah penampakan engine-nya

00 tvs apache 200 engine

Darimana performa sebesar itu berasal ? Kalau dilihat penampakannya, powernyaberasal dari engine dengan konstruksi big bore dan big valve. Perhatikan potongan gambar ini

exhaust pipe diameter

Diameter pipa header knalpotnya sama atau bahkan lebih besar dari diameter pipa sok depan. Padahal sok depan kelihatan gede, bayangkan berapa besar diameter intake-nya ???

Sepertinya tvs mengikuti gurunya yaitu suzuki tahun ini. Jika ingin menarik perhatian calon konsumen, sekalian saja kasih spec yang overkill. Langsung menumpas semua kompetitor, bahkan dengan sepek yang lebih tinggi sekalipun. Sekali tebas, tewas semua.

Kita ketahui bersama bahwa tvs adalah salah satu pabrikan india yang cukup gigih memperjuangkan perolehan market share, di tengah dominasi pabrikan jepang. TVS cukup bertanggung jawab kepada konsumennya, jika dibandingkan bajaj. Nah dengan hadirnya produk motor rtr 200 4v ini, dengan performa yang jauh lebih unggul dibandingkan kompetitor, apakah mampu memikat hati calon konsumen di Indonesia ?

Kita lihat saja nanti…

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB

 

 


Filed under: Motorcycle Tagged: apache rtr 200 4v, TVS

Power TVS Apache RTR 200 4V Tidak Jadi 26 PS, Mengapa ???

$
0
0

rtr200-4v engine

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Cukup kecewa ketika bocoran terbaru menyatakan bahwa power maksimum tvs apache rtr 200 4v tidak sampai 26 ps, dan hanya sekitar 15.09 kW (20.5 ps) pada 8500 rpm. Dan torsinya tidak mencapai 22 Nm, ternyata hanya di-setting pada 18.1 Nm pada 7000 rpm. Kenyataan ini seperti yang disampaikan oleh narasumber :

“Apache 200 4V was said to be making out 26 ps @ 9000 rpm, from its 200cc engine (bored out version of 180cc engine) with a expected torque value of 22-24 Nm. But the actaul specs are maxaimum power of 20.23 bhp @ 8500 rpm with maximum torque of 18.1 Nm @ 7000 rpm. Unlike other bikes in this segment, Apache 200 will come with a 5-speed transmission. The engine is air-cooled with oil cooling like Pulsar 220F.”

Jadi (sepertinya) tvs merancang rtr 200 4v, tidak mau terlalu jauh dengan sang rival (pulsa 220f). Dimana bajaj dengan pulsar 220f-nya yang berkubukasi 220 cc hanya mampu menghasilkan power sebesar 21.1 ps @ 8500 rpm. Barangkali hal ini terkait pula dengan fuel consumtion yang menjadi parameter inti di india. Sehingga dengan spesifikasi seperti ini, power hanya berbeda 0.6 ps, padahal kubikasinya lebih kecil 20 cc. Jadi seharusnya rtr200 bisa lebih irit dibandingkan p220f. Lebih lengkapnya lihat perbandingannya berikut ini

rtr200-4v vs p220f

Memang rtr200 masih kalah performanya dibandingkan p220f, akan tetapi hal itu disebabkan kubikasi engine rtr200 yang lebih kecil. Sedangkan jika dibandingkan performa engine-nya disisi ps/cc dan pwr, rtr200 sedikit lebih powerfull dibandingkan p220f. Dan menurut tvs, performa rtr200 sudah cukup sampai disitu karena sudah seimbang dengan kompetitor (p220f).

Kalau ada pembaca yang bertanya,

” Mengapa kemarin ada yang berani menyatakan bahwa power rtr200 mencapai 26 ps ?”

Menurut motogokil, power rtr200 masih wajar jika mencapai 26 ps, karena beberapa sebab :

  1. Engine rtr200 adalah versi boreup dari rtr180, sehingga power lebih besar bisa digapai di rpm yang lebih tinggi, karena sudah mengaplikasikan 4 valve dengan diameter intake yang lebih besar
  2. TVS adalah anak asuh dari suzuki di india. Karena mesin sejenis (air+oil cooled) sudah pernah dibuat suzuki dan lebih powerfull (fxr150-20.1 hp), maka dengan teknologi yang sama bisa diaplikasikan di rtr200.

Nah sekarang mari kita kombinasikan spec rtr180 sebagai basis engine rtr200 dan teknologi yang diaplikasikan fxr150 (air+oil cooled), untuk mengetahui potensi engine rtr200.

rtr200 performance

Jadi (menurut motogokil) tvs bisa saja men-setting power engine rtr200 sampai 26 ps / 10500 rpm. Tapi tentunya memiliki konsekuensi yaitu, bensinnya lebih boros dibandingkan kompetitor. Dan hal ini akan menajadi isu negatif, yang membuatnya kurang diminati oleh konsumen di india.

Dan kalau mau laku di Indonesia, harusnya tvs tidak memperlakukan konsumen di Indonesia sama dengan di India. Sebahagian besar konsumen di Indonesia, masih “kurang percaya” dengan pabrikan india. Hal ini disebabkan oleh hengkangnya pabrikan bajaj dan juga kurang meratanya jumlah diler di penjuru tanah air (service after sales nya kurang sip). Selain itu konsumen di Indonesia sangat gandrung akan style dan performa suatu motor. Oleh karena itu kalau mau terlihat lebih menarik di hati konsumen Indonesia, tvs harus menyuguhkan rtr200 sebagai sepeda motor yang lebih unggul dari motor jepang (honda, yamaha, kawasaki dan suzuki), terutama pada bagian-bagian ini :

  1. Penampilan, tidak kalah dengan nva ataupun ncb
  2. Performa, seharusnya minimal sama dengan p200ns
  3. Ketersediaan tempat servis dan pengadaan sparepart.

Kalau dilihat dari penampilannya (menerut motogokil), aura rtr200 masih lumayan kental “india”nya. Terutama pada bagian headlamp dan fueltank. Tapi sebagai rider pulsar180ug4, menurut motogokil tidak terlalu masalah, sudah lumayan ok.

1100

Mengenai ergonomi dan performa, menurut motogokil keduanya saling berhubungan. Terlihat stang lumayan tinggi dan footstep agak kebelakang, mengkondisikan rider pada posisi semi sport (mirip nvl, cb150r dan p180ug4). Sehingga untuk ergonomi seperti ini, enaknya buat jalan-jalan agak jauh dengan kecepatan cruiser 100 kpj. Dan dengan power 20.5 ps/8500 rpm serta topspeed 130 kpj (mudah diraih), sudah cukuplah buat trek di Indonesia.

Nah masalah laku apa nggak di Indonesia, kembali kepada rider di Indonesia. Karena (katanya) rtr200 ini masih menggunakan pengabutan karbu, tentunya penanganannya tidak sesulit injeksi. Jadi tidak sulit bagi rider/konsumen untuk menservis, mengupgrade dan menangani masalah baik sendiri atau dengan bantuan bengkel-bengkel umum. Akhirnya yang kemudian menjadi pertimbangan penting bagi calon konsumen di Indonesia (tantangan berat setiap pabrikan india) adalah :

  1. Spare partnya ada apa nggak di pasaran ?
  2. Kalau dijual kembali, harganya anjlog apa tidak ?

Silahkan menilai dan memilih, jika benar harganya di bawah 24 juta tentunya sangat menarik, apalagi performa rtr200 jauh lebih tinggi dibandingkan nva atau ncb. Ditambah lagi potensi untuk di-upgrade performanya masih sangat besar. Dalam artian value to money lebih tinggi, saat beli motor baru ini. Tetapi harus juga disadari konsekuensinya sebagai pemilik motor india, baik pada saat penggunaan maupun saat ingin menjual kembali, pasti tidak seperti motor jepang.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

 

// g?c=a+f+c:(g+=f.length,f=a.indexOf("&",g),c=0<=f?a.substring(0,g)+c+a.substring(f):a.substring(0,g)+c)}return 2E3<c.length?void 0!==d?ca(a,b,d,void 0,e):a:c};var da=function(){var a=/[&\?]exk=([^& ]+)/.exec(p.location.href);return a&&2==a.length?a[1]:null};var q=function(a,b){this.width=a;this.height=b};q.prototype.round=function(){this.width=Math.round(this.width);this.height=Math.round(this.height);return this};var ea=function(a,b){for(var c in a)Object.prototype.hasOwnProperty.call(a,c)&&b.call(void 0,a[c],c,a)},ga=function(){var a=fa;if(!a)return"";var b=/.*[&#?]google_debug(=[^&]*)?(&.*)?$/;try{var c=b.exec(decodeURIComponent(a));if(c)return c[1]&&1<c[1].length?c[1].substring(1):"true"}catch(d){}return""};var ha=function(a,b,c,d){a.addEventListener?a.addEventListener(b,c,d||!1):a.attachEvent&&a.attachEvent("on"+b,c)};var ia=function(a){var b="";ea(a,function(a,d){if(0===a||a)b+="&"+d+"="+encodeURIComponent(String(a))});return b},r=function(a,b,c){a.google_image_requests||(a.google_image_requests=[]);var d=a.document.createElement("img");if(c){var e=function(a){c(a);a=e;d.removeEventListener?d.removeEventListener("load",a,!1):d.detachEvent&&d.detachEvent("onload",a);a=e;d.removeEventListener?d.removeEventListener("error",a,!1):d.detachEvent&&d.detachEvent("onerror",a)};ha(d,"load",e);ha(d,"error",e)}d.src=b;a.google_image_requests.push(d)};var ja=function(a,b,c){this.v=a;this.u=b;this.c=c;this.f=null;this.s=this.g;this.A=!1},ka=function(a,b,c){this.message=a;this.fileName=b||"";this.lineNumber=c||-1},ma=function(a,b,c){var d;try{d=c()}catch(g){var e=a.c;try{var f=la(g),e=a.s.call(a,b,f,void 0,void 0)}catch(l){a.g("pAR",l)}if(!e)throw g;}finally{}return d},t=function(a,b){var c=na;return function(){var d=arguments;return ma(c,a,function(){return b.apply(void 0,d)})}};ja.prototype.g=function(a,b,c,d,e){var f={};f.context=a;b instanceof ka||(b=la(b));f.msg=b.message.substring(0,512);b.fileName&&(f.file=b.fileName);0<b.lineNumber&&(f.line=b.lineNumber.toString());a=h.document;f.url=a.URL.substring(0,512);f.ref=a.referrer.substring(0,512);if(this.f)try{this.f(f)}catch(l){}if(d)try{d(f)}catch(l){}d=this.v;try{if((this.A?d.w:Math.random())<(c||d.o)){var g=d.m+(e||this.u)+ia(f),g=g.substring(0,2E3);r(h,g)}}catch(l){}return this.c};var la=function(a){var b=a.toString();a.name&&-1==b.indexOf(a.name)&&(b+=": "+a.name);a.message&&-1==b.indexOf(a.message)&&(b+=": "+a.message);if(a.stack){var c=a.stack,d=b;try{-1==c.indexOf(d)&&(c=d+"\n"+c);for(var e;c!=e;)e=c,c=c.replace(/((https?:\/..*\/)[^\/:]*:\d+(?:.|\n)*)\2/,"$1");b=c.replace(/\n */g,"\n")}catch(f){b=d}}return new ka(b,a.fileName,a.lineNumber)};var oa=String.prototype.trim?function(a){return a.trim()}:function(a){return a.replace(/^[\s\xa0]+|[\s\xa0]+$/g,"")},pa=function(a,b){return ab?1:0};var qa=Array.prototype.indexOf?function(a,b,c){return Array.prototype.indexOf.call(a,b,c)}:function(a,b,c){c=null==c?0:0>c?Math.max(0,a.length+c):c;if(k(a))return k(b)&&1==b.length?a.indexOf(b,c):-1;for(;c<a.length;c++)if(c in a&&a[c]===b)return c;return-1},ra=Array.prototype.map?function(a,b,c){return Array.prototype.map.call(a,b,c)}:function(a,b,c){for(var d=a.length,e=Array(d),f=k(a)?a.split(""):a,g=0;gparseFloat(a))?String(b):a}(),Da={},A=function(a){var b;if(!(b=Da[a])){b=0;for(var c=oa(String(Ca)).split("."),d=oa(String(a)).split("."),e=Math.max(c.length,d.length),f=0;0==b&&f<e;f++){var g=c[f]||"",l=d[f]||"",U=RegExp("(\\d*)(\\D*)","g"),u=RegExp("(\\d*)(\\D*)","g");do{var L=U.exec(g)||["","",""],M=u.exec(l)||["","",""];if(0==L[0].length&&0==M[0].length)break;b=pa(0==L[1].length?0:parseInt(L[1],10),0==M[1].length?0:parseInt(M[1],10))||pa(0==L[2].length,0==M[2].length)||pa(L[2],M[2])}while(0==b)}b=Da[a]=0<=b}return b},Ea=h.document,Fa=Ea&&y?Ba()||("CSS1Compat"==Ea.compatMode?parseInt(Ca,10):5):void 0;!z&&!y||y&&9<=Number(Fa)||z&&A("1.9.1");y&&A("9");var B=document,p=window;function C(a){return"function"===typeof encodeURIComponent?encodeURIComponent(a):escape(a)}var D=null,Ga=function(){if(!B.body)return!1;if(!D){var a=B.createElement("iframe");a.style.display="none";a.id="anonIframe";D=a;B.body.appendChild(a)}return!0};var na;na=new ja(new function(){this.m="http"+("http:"===p.location.protocol?"":"s")+"://pagead2.googlesyndication.com/pagead/gen_204?id=";this.o=.01;this.w=Math.random()},"jserror",!0);var E=function(a,b){return t(a,b)};y&&A("9");!za||A("528");z&&A("1.9b")||y&&A("8")||xa&&A("9.5")||za&&A("528");z&&!A("8")||y&&A("9");var Ha=function(a,b,c){if("array"==aa(b))for(var d=0;d<b.length;d++)Ha(a,String(b[d]),c);else null!=b&&c.push("&",a,""===b?"":"=",encodeURIComponent(String(b)))},Ia=function(a,b,c){for(c=c||0;c<b.length;c+=2)Ha(b[c],b[c+1],a);return a},Ja=function(a,b){var c=2==arguments.length?Ia([a],arguments[1],0):Ia([a],arguments,1);if(c[1]){var d=c[0],e=d.indexOf("#");0e?c[1]="?":e==d.length-1&&(c[1]=void 0)}return c.join("")};var Ka=0,F={},Ma=function(a){var b=F.imageLoadingEnabled;if(null!=b)a(b);else{var c=!1;La(function(b,e){delete F[e];c||(c=!0,null!=F.imageLoadingEnabled||(F.imageLoadingEnabled=b),a(b))})}},La=function(a){var b=new Image,c,d=""+Ka++;F[d]=b;b.onload=function(){clearTimeout(c);a(!0,d)};c=setTimeout(function(){a(!1,d)},300);b.src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAP///wAAACH5BAEAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw=="},Na=function(a){if(a){var b=document.createElement("OBJECT");b.data=a;b.width=1;b.height=1;b.style.visibility="hidden";var c=""+Ka++;F[c]=b;b.onload=b.onerror=function(){delete F[c]};document.body.appendChild(b)}},Oa=function(a){if(a){var b=new Image,c=""+Ka++;F[c]=b;b.onload=b.onerror=function(){delete F[c]};b.src=a}},Pa=function(a){Ma(function(b){b?Oa(a):Na(a)})};var Qa={l:"ud=1",j:"ts=0",B:"sc=1",h:"gz=1",i:"op=1"};if(B&&B.URL){var fa=B.URL,Ra=!(fa&&0=b)){var d=0,e=function(){a();d++;db;){try{if(c.google_osd_static_frame)return c}catch(d){}try{if(c.aswift_0&&(!a||c.aswift_0.google_osd_static_frame))return c.aswift_0}catch(d){}b++;c=c!=c.parent?c.parent:null}return null},Wa=function(a,b,c,d,e){if(10<Ua)p.clearInterval(N);else if(++Ua,p.postMessage&&(b.b||b.a)){var f=Va(!0);if(f){var g={};I(b,g);g[0]="goog_request_monitoring";g[6]=a;g[16]=c;d&&d.length&&(g[17]=d.join(","));e&&(g[19]=e);try{var l=K(g);f.postMessage(l,"*")}catch(U){}}}},Xa=function(a){var b=Va(!1),c=!b;!b&&p&&(b=p.parent);if(b&&b.postMessage)try{b.postMessage(a,"*"),c&&p.postMessage(a,"*")}catch(d){}};var O=!1,Ya=function(a){if(a=a.match(/[\d]+/g))a.length=3};(function(){if(navigator.plugins&&navigator.plugins.length){var a=navigator.plugins["Shockwave Flash"];if(a&&(O=!0,a.description)){Ya(a.description);return}if(navigator.plugins["Shockwave Flash 2.0"]){O=!0;return}}if(navigator.mimeTypes&&navigator.mimeTypes.length&&(a=navigator.mimeTypes["application/x-shockwave-flash"],O=!!a&&a.enabledPlugin)){Ya(a.enabledPlugin.description);return}try{var b=new ActiveXObject("ShockwaveFlash.ShockwaveFlash.7");O=!0;Ya(b.GetVariable("$version"));return}catch(c){}try{b=new ActiveXObject("ShockwaveFlash.ShockwaveFlash.6");O=!0;return}catch(c){}try{b=new ActiveXObject("ShockwaveFlash.ShockwaveFlash"),O=!0,Ya(b.GetVariable("$version"))}catch(c){}})();var Za=w("Firefox"),$a=wa()||w("iPod"),ab=w("iPad"),bb=w("Android")&&!(va()||w("Firefox")||x()||w("Silk")),cb=va(),db=w("Safari")&&!(va()||w("Coast")||x()||w("Edge")||w("Silk")||w("Android"))&&!(wa()||w("iPad")||w("iPod"));var P=function(a){return(a=a.exec(v))?a[1]:""};(function(){if(Za)return P(/Firefox\/([0-9.]+)/);if(y||ya||xa)return Ca;if(cb)return P(/Chrome\/([0-9.]+)/);if(db&&!(wa()||w("iPad")||w("iPod")))return P(/Version\/([0-9.]+)/);if($a||ab){var a;if(a=/Version\/(\S+).*Mobile\/(\S+)/.exec(v))return a[1]+"."+a[2]}else if(bb)return(a=P(/Android\s+([0-9.]+)/))?a:P(/Version\/([0-9.]+)/);return""})();var fb=function(){var a=p.parent&&p.parent!=p,b=a&&0<="//tpc.googlesyndication.com".indexOf(p.location.host);if(a&&p.name&&0==p.name.indexOf("google_ads_iframe")||b){var c;a=p||p;try{var d;if(a.document&&!a.document.body)d=new q(-1,-1);else{var e=(a||window).document,f="CSS1Compat"==e.compatMode?e.documentElement:e.body;d=(new q(f.clientWidth,f.clientHeight)).round()}c=d}catch(g){c=new q(-12245933,-12245933)}return eb(c)}c=p.document.getElementsByTagName("SCRIPT");return 0<c.length&&(c=c[c.length-1],c.parentElement&&c.parentElement.id&&0<c.parentElement.id.indexOf("_ad_container"))?eb(void 0,c.parentElement):null},eb=function(a,b){var c=gb("IMG",a,b);return c||(c=gb("IFRAME",a,b))?c:(c=gb("OBJECT",a,b))?c:null},gb=function(a,b,c){var d=document;c=c||d;d=a&&"*"!=a?a.toUpperCase():"";c=c.querySelectorAll&&c.querySelector&&d?c.querySelectorAll(d+""):c.getElementsByTagName(d||"*");for(d=0;d<c.length;d++){var e=c[d];if("OBJECT"==a)a:{var f=e.getAttribute("height");if(null!=f&&0<f&&0==e.clientHeight)for(var f=e.children,g=0;g<f.length;g++){var l=f[g];if("OBJECT"==l.nodeName||"EMBED"==l.nodeName){e=l;break a}}}f=e.clientHeight;g=e.clientWidth;if(l=b)l=new q(g,f),l=Math.abs(b.width-l.width)<.1*b.width&&Math.abs(b.height-l.height)<.1*b.height;if(l||!b&&10<f&&10<g)return e}return null};var hb,Q=0,R="",S=!1,T=!1,V=!1,ib=!0,jb=!1,kb=!1,lb=!1,mb=!1,nb=!1,ob="",pb=0,qb=0,W=0,rb=[],J=null,sb="",tb=[],ub=null,vb=[],wb=!1,xb="",yb="",zb=(new Date).getTime(),Ab=!1,Bb="",Cb=!1,Db=["1","0","3"],X=0,Y=0,Eb=0,Fb="",Hb=function(a,b,c){S&&(ib||3!=(c||3)||lb)&&Gb(a,b,!0);if(V||T&&kb)Gb(a,b),T=V=!1},Ib=function(){var a=ub;return a?2!=a():!0},Gb=function(a,b,c){(b=b||sb)&&!wb&&(2==Y||c)&&Ib()&&(b=Jb(b,c),jb?Pa(b):r(a,b,void 0),nb=!0,c?S=!1:wb=!0)},Jb=function(a,b){var c;c=b?"osdim":V?"osd2":"osdtos";var d=["//pagead2.googlesyndication.com/activeview","?id=",c];"osd2"==c&&T&&kb&&d.push("&ts=1");R&&d.push("&avi=",R);hb&&d.push("&cid=",hb);d.push("&ti=1");d.push("&",a);d.push("&uc="+Eb);Ab?d.push("&tgt="+Bb):d.push("&tgt=nf");d.push("&cl="+(Cb?1:0));""!=ob&&(d.push("&lop=1"),c=m()-pb,d.push("&tslp="+c));d=d.join("");for(c=0;c<tb.length;c++){try{var e=tb[c]()}catch(g){}var f="max_length";2<=e.length&&(3==e.length&&(f=e[2]),d=ca(d,C(e[0]),C(e[1]),f))}2E3<d.length&&(d=d.substring(0,2E3));return d},Z=function(a){if(xb){try{var b=ca(xb,"vi",a);Ga()&&r(D.contentWindow,b,void 0)}catch(c){}0<=qa(Db,a)&&(xb="")}},Kb=function(){Z("-1")},Mb=function(a){if(a&&a.data&&k(a.data)){var b;var c=a.data;if(k(c)){b={};for(var c=c.split("\n"),d=0;d=e)){var f=Number(c[d].substr(0,e)),e=c[d].substr(e+1);switch(f){case 5:case 8:case 11:case 15:case 16:case 18:e="true"==e;break;case 4:case 7:case 6:case 14:case 20:case 21:case 22:case 23:e=Number(e);break;case 3:case 19:if("function"==aa(decodeURIComponent))try{e=decodeURIComponent(e)}catch(l){throw Error("Error: URI malformed: "+e);}break;case 17:e=ra(decodeURIComponent(e).split(","),Number)}b[f]=e}}b=b[0]?b:null}else b=null;if(b&&(c=new H(b[4],b[12]),J&&J.match(c))){for(c=0;cX&&!T&&2==Y&&Nb(p,"osd2","hs="+X)},Pb=function(){var a={};I(J,a);a[0]="goog_dom_content_loaded";var b=K(a);try{Sa(function(){Xa(b)},10,"osd_listener::ldcl_int")}catch(c){}},Qb=function(){var a={};I(J,a);a[0]="goog_creative_loaded";var b=K(a);Sa(function(){Xa(b)},10,"osd_listener::lcel_int");Cb=!0},Rb=function(a){if(k(a)){a=a.split("&");for(var b=a.length-1;0<=b;b–){var c=a[b],d=Qa;c==d.l?(ib=!1,a.splice(b,1)):c==d.h?(W=1,a.splice(b,1)):c==d.j?(T=!1,a.splice(b,1)):c==d.i&&(jb=!0,a.splice(b,1))}Fb=a.join("&")}},Sb=function(){if(!Ab){var a=fb();a&&(Ab=!0,Bb=a.tagName,a.complete||a.naturalWidth?Qb():G(a,"load",Qb,"osd_listener::creative_load"))}};n("osdlfm",E("osd_listener::init",function(a,b,c,d,e,f,g,l,U){Q=a;xb=b;yb=d;S=f;hb=U;g&&Rb(g);T=f;1==l?rb.push(947190538):2==l?rb.push(947190541):3==l&&rb.push(947190542);J=new H(e,da());G(p,"load",Kb,"osd_listener::load");G(p,"message",Mb,"osd_listener::message");R=c||"";G(p,"unload",Ob,"osd_listener::unload");var u=p.document;!u.readyState||"complete"!=u.readyState&&"loaded"!=u.readyState?!window.opera&&/msie/i.test(navigator.userAgent)?G(u,"readystatechange",function(){"complete"!=u.readyState&&"loaded"!=u.readyState||Pb()},"osd_listener::rsc"):G(u,"DOMContentLoaded",Pb,"osd_listener::dcl"):Pb();-1==Q?Y=f?3:1:-2==Q?Y=3:0


Filed under: Motorcycle Tagged: apache rtr 200 4v, performa, power to weight ratio, pwr, tvr, value for money

Nasib Pabrikan Motor yang Kalah Iklan

$
0
0

skutic small2

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Yakin sudah tahun 2015 lalu honda melalui ahm menguasai pasar Indonesia. Pangsa pasar terbesar dalam sejarah (sementara ini) penjualan motor, yaitu 68.7%. Yang mana dari seluruh motor yang dijual ahm (4.453.888 unit), motor matic yang terjual menempati persentase terbesar yaitu 76,9 %, atau sebanyak 3.750.816 unit.

Capaian tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya brand (merek honda), harga, fitur, performa, kualitas, pelayanan after sales, harga jual kembali dan iklan (publikasi). Dan (mungkin) publikasilah yang mengambil peran cukup besar dalam mencapai market share tersebut. Publikasi motor honda nggak tanggung-tanggung, mulai dari televisi, koran, tabloid, brosur, iklan di internet lewat situs resmi atpm, bahkan tidak lupa menempatkan iklan dengan resolusi sebesar mungkin di tempat-tempat yang banyak dikunjungi pemirsa.

Salah satu tempat yang sering dikunjungi pemirsa adalah blog-blog otomotif dengan view yang luarbiasa besar (silahkan tengok blog-blog kondang otomotif tanah air). Pada blog-blog ini ahm langsung mengambil alih perhatian para pemirsa yang datang berkunjung. Sehingga meskipun yamaha sedang berusaha dipublish dalam sebuah artikel, akan tetapi iklan motor honda tetap tampak paling dominan. Perhatikan gambar ini

kalah iklan

Meskipun skutik aerox 125 yang sedang dibahas, akan tetapi yang banyak muncul malah gambar beat pop. Apalagi ada iklan yang bisa bergerak (format gif) tampak lebih menarik perhatian pembaca. Lebih-lebih jika yang dibahas motor honda, ya sudah gambar motor honda hampir di semua sudut pandang, ya pantaslah honda memenangi persaingan perebutan market share sepeda motor di tanah air.

Melihat kondisi ini, kedepannya akan sangat berat bagi kompetitor honda (yamaha/yimm) untuk tetap memberikan perlawanan yang seimbang, apalagi menumbangkan honda (ahm). Lebih berat lagi bagi kompetitor yang baru/akan masuk seperti bajaj dan tvs serta merek-merek lainnya. Bagi mereka pendatang baru harus pintar-pintar mencari celah, kemudian sedikit demi sedikit memperkuat branding dan loyalitas pengguna. Ibarat sekuat-kuatnya batu gunung, akan pecah juga kalau di”beji”, nah pada celah itulah tempat “beji” berada.

membelah batu

Semoga artikel ini bisa menginspirasi, wassalamu’alaikum wR wB.

 


Filed under: Motorcycle Tagged: aerox 15, AHM, beat, honda, iklan, kalah iklan, market share, publikasi, yamaha, YIMM

Pilih Mana Yamaha Aerox 125 Atau Honda Vario 125 ???

$
0
0

aerox 125 vs vario 125

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Perilisan yamaha aerox 125 oleh yimm, menandakan keinginan yang kuat yamaha untuk merebut kembali pangsa pasar skutik tanah air. Spesifikasi yang diberikan pun mirip-mirip alias hampir seimbang. Meskipun demikian tentunya ada bedanya, yang bisa dijadikan komparasi oleh calon pembelinya.

Persamaannya sungguh banyak, sampai-sampai bore x stroke nya pun sama. Nah di motogokil ini akan ditampilakn perbedaannya saja (persamaannya tidak ditampilkan). Monggo disimak…

komparasi aerox125 vs vario125

Jadi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal calon pembeli mempertimbangkan mana yang dianggap penting, diberi bobot yang lebih besar. Jika mementingkan performa secukupnya dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi, serta lebih murah maka vario125 bisa dijadikan pilihan utama. Tapi jika ingin skutik yang lebih kencang serta handling yang mumpuni, maka pilihan yang lebih tepat ada pada aerox125.

Jika melihat pemakai pria yang cenderung mengingikan skutik yang kencang dan sporty, maka pilihannya bisa mengarah ke aerox125. Akan tetapi dikalangan wanita/ibu yang menginginkan skutik yang lebih murah, irit kecenderungan memilih vario125 lebih besar. Tinggal dilihat saja mana yang dominan (konsumen pria atau wanita), dialah yang akan menghasilkan penjualan lebih besar.

Semoga berguna, dan selamat memilih bagi pembaca yang sedang berkeinginan memingang skutik 125 cc. Wassalamu’alaikum wR wB.


Filed under: Motorcycle Tagged: acg starter, aerox1225, CBS, ISS, komparasi, matik, new vario 125, skutik

Akhirnya NVL Tumbang, Digantikan Oleh New CB150R

$
0
0

 

Jpeg

the black ant

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Apa benar nvl tumbang, kemudian digantikan oleh new cb150r ??? Padahal penjualan totalnya kan masih jauh lebih besar dibandingkan klan cb150r. Penjualan klan vixion selama 11 bulan saja sudah tembus 251.937 unit, tentunya selama tahun 2015 (ditambah bulan desember) lebih banyak lagi. Sedangkan penjualan cb150r (old dan new) selama setahun hanya mencapai 112.615 unit. Jadi penjualan cb150r tidak ada separuh (50%) dibandingkan vixion. Vixion memang hebat, jadi bukan karena hal ini vixion tumbang.

Memang new cb150r berhasil mengungguli penjualan vixion (nvl dan nva) di  bulan oktober dan november 2015.  Untuk yang bulan desember penjualan ncb150r hanya mencapai 20.792 unit, sedangkan untuk vixion belum ada bocoran. Tapi juga bukan karena hal itu nvl tumbang, digantikan oleh ncb150r. Tumbangnya nvl disebabkan olehbeberpa hal yang cukup kronis.

Lho kok kronis ??? Ya, minimal kronis bagi nvl milik motogokil, dan tidak berlaku secara umum (untuk semua nvl). Bukan cuma kronis tapi juga komplikatif, berikut ini beberapa hal kronis komplikatif yang dialami nvl motogokil :

  1. Penyakit bawaan nvl yang mendera hampir semua nvl, yang diderita mulai dari baru sampai sekarang (tumbang)
  2. Beberapa musibah yang sempat dialami bersama nvl, terahir kunci hilang di kampus.
  3. Ada kebutuhan mendesak untuk mencari uang kembalian, alias butuh duit lebih
  4. Ada yang lebih ok, lebih powerfull, lebih irit, lebih stylist, lebih 1 camshaft nya dan lebih satu giginya, yaitu new cb150r.

Akhirnya nvl “the sweet gold”

My NVL goldsweet small

tumbang, digantikan dengan ncb150r “the black ant”.

ncb150r speedometer

ncb150r speedometer

Masih 0.5 km mas bro, masih bau knalpot terbakar. Review dari seorang nvl rider terhadap ncb150 menusul kemudian.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB


Filed under: Motorcycle Tagged: data aisi, new cb150r, NVL, nvl tumbang, penjualan, vixion
Viewing all 1780 articles
Browse latest View live